Biarkan Anak-anak Belajar, Walaupun itu Puasa Setengah Hari

Addya Randu Gati, doc.pri


Puasa setengah hari, adalah istilah yang lumrah dikenal di masyarakat kita. Umumnya puasa dilakukan sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. 


Berbeda untuk mereka "anak-anak" yang sedang belajar berpuasa. Namanya belajar pasti bertahap, dari dasar dulu baru menuju ke tingkatan-tingkatan selanjutnya. Tidak ujug-ujug langsung master, pasti newbie dulu. 


Puasa ini, anak saya; Randu (3 tahun) sedang penasaran dengan puasa dan berbuka. Sesekali melempar tanya dengan polosnya "boleh makan camilan ya, kalau puasa itu?"  Tentu jawaban yang pas adalah memperbolehkannya, dengan memberi informasi kepadanya bahwa puasa itu sebenarnya tidak boleh makan dan minum, tapi untuk pemula boleh puasa setengah hari.  


Belajar perlu niat dan konsistensi. Di samping itu juga perlu menakar diri, mengukur kemampuan dan memahaminya. Dengan bekal tersebut, secara pribadi dapat menampung informasi dan pengalaman dari luar dirinya. Termasuk belajar puasa. 


Anak-anak dengan rasa penasarannya menjadi modal dasar untuk menjalani dan mempelajari apapun yang ada dalam pikirannya. 


Dengan begitu peran orang tua di samping sebagai pendidik, pembimbing juga pengarah bagi mereka. Cendekiawan pernah berujar bahwa "sejatinya orang tua hanya menyiapkan anak-anak mereka, sedangkan tanggung jawab dan perjalanannya ke depan sepenuhnya hak mereka, saat itu orang tua hanya bisa mendukung dan mendoakannya."


Tentu tak semudah itu menjalani wejangan cendekiawan tersebut. Ada istilah jawa bahwa pendidikan keluarga itu seperti halnya bermain layang-layang, seorang anak diibaratkan layang-layang, sedangkan orang tua adalah benang dan kendalinya. 


Ini pasti debateble, walau demikian mbok ya jangan egois menjadi orang tua. Anak-anak kita adalah cerminan kita. Walau berbeda proses dan perjalanannya kelak. 


Oleh sebab itu, biarkan mereka belajar dan tanpa ditekan bahkan merasa berhutang kepada kita kelak. Termasuk belajar puasa setengah hari.

Posting Komentar

0 Komentar