Baby Shaming Marai Pusing

Baby Shaming (Ahmad Dahri)


Para pembaca yang budiman,  anda tentu pernah bersinggungan dengan anak kecil, atau bahkan sangat akrab dengan masa pertumbuhannya.

Menurut anda apakah semua anak memilki masa pertumbuhan yang sama? Atau justru beda-beda.  Ada mendahului fase berjalannya dengan mampu berbicara,  ada juga yang kemampuan bicaranya justru lebih lemah dari fase berjalannya. 

Itu semua proses yang tidak bisa dibandingkan satu dengan lainnya.  Tidak bahkan bukan tergolong kompetisi yang bisa dimenang kalahkan.

Sayangnya,  kita kerap bertemu dengan orang-orang ringan ucap. Komentarnya lebih tinggi dari pada pengetahuannya. 

Membanding-bandingkan fase pertumbuhan anak seakan sangat biasa sekali di lingkungan kita,  tanpa memahami bagaimana perasaan orang tuanya.  

Mereka sukur nyeplos saja bibirnya,  tidak ada remnya,  atau memang gaya afirmatif seperti itu sudah menjadi model gosip dan cibir gaya modern ya?

Yang jelas gaya verbal,  baby shaming,  adalah bagian dari bullying yang tidak disadari oleh kita,  bahkan lingkungan kita. 

Saya merasa berdosa karena telah -  bahkan sebelum saya menuliskan catatan ini kerap sekali mengafirmasi pembahasan tentang pertumbuhan anak.  Padahal itu semua menyakitkan hati orang tuanya.

Semoga kesadaran ini tetap terjaga,  agar tidak ada di antara kita yang terluka hantinya karena sehelai lidah tak bertulang ini.  

Saya yakin ini semua adalah tuntunan Tuhan dan Kanjeng Nabi,  mengalir melalui kesadaran olah rasa,  cipta dan karsa. Semoga anak-anak kita semua sehat dan selalu bahagia.

Posting Komentar

0 Komentar