Udang Rempeyek Pembangunan

Walhi
Walhi

Jer Basuki Mawa Bea,  prinsip kesejahteraan yang mengakar di dalam kebudayaan agaknya sangat erat dengan keadilan. Proporsionalitasnya jelas. Ganti rugi dari kesejahteraan itupun tidak murah harganya. 

Pembangunan misalnya,  dengan tujuan awal membangun kesejahteraan. Tidak semua dapat menerima tujuan itu.  Karena resiko dari pembangunan tentu ada pergeseran,  pemindahan,  relokasi, dan segalanya.  

Artinya,  setiap pembangunan tentu ada ganti rugi pengorbanan.  Untuk nilainya kita sama-sama tidak bisa menakar.  Karena sifatnya tidak hanya kebendaan,  fisik dan mental juga menjadi bagian dari pengorbanan itu.  

Banyak para sarjana tentu tahu ilmu dan keluhuran.  Berangkat dengan beasiswa dari pajak rakyat.  Harapannya adalah kembali pulang membangun kesejahteraan.  Yang tidak lepas dari prinsip memanusiakan manusia.  Karena kemanusiaan yang adil dan beradab adalah prinsip yang harus selalu ditanam dan kembangkan.  Agar tidak menjadi yatim piatu prinsip itu. 

Masyarakat membayar pajak,  mendukung ragam pembangunan.  Bahkan saking ikhlasnya sama sekali tidak menuntut apapun selain keadilan.  Kejelasan. Agar tidak terlunta-lunta.  Karena percaya pada negara.  Yang memberikan hak rakyatnya.  

Rempang adalah potret pembangunan  dengan resistensi yang kesekian kalinya dari berbagai konflik pembangunan.  Sebagai rakyat kita tentu tahu pembangunan itu penting.  Karena tujuan utamanya adalah kesejahteraan.  Sayang sekali ketika muatan komunikasi,  solusi,  dan diskusi yang terbata-bata justru membuat masyarakat adat harus bergeser dan merelakan berpindah tanpa tahu kejelasan timbal baliknya.  

Apakah semua dampak pembangunan demikian?  Kita bisa membiak sedikit demi sedikit tumpukan sejarah. 

Persoalannya hanya pada bagaimana komunikasi itu dibangun.  Bagiamana ruang kebersamaan itu terjalin,  sehingga tidak menyisakan udang di balik rempeyek.  

Sebagai rakyat yang lugu,  wis kadung percaya,  bahkan menutup mata dari yang mana penguasa dan yang mana pemerintah,  mana yang pemimpin dan mana yang petugas saja.  Itulah rakyat kita,  rakyat yang penuh dengan kebesaran jiwa.  Jangan pernah menyakiti mereka, karena dari hati yang terdalam,  mereka percaya pada negara.  

Posting Komentar

0 Komentar