Manusia dan Pepohonan

 Pepohonan yang tumbuh di atas padang savana adalah pengayoman bagi siapa saja yang berteduh di bawah rerimbunannya.  Angin yang menyelinap di antara dedaunannya menambah sejuk dan tentramnya beristirahat.  Ia juga menyediakan buah dan persediaan air di dari akar yang kuat.

Begitulah pohon memanjkan manusia dan siapapun yang menyandingnya. Tentu jika diibaratkan pepohonan,  manusia adalah pengayom bagi manusia dan makhluk yang lainnya.  

Sumber: Pixabay


Ia harus dibekali dengan dasar dan akar yang kuat.  Agar menebar manfaat dengan buah dari sikap dan pemikirannya.  Manusia menjadi pengaman bagi manusia yang lain,  seharusnya.  Bahkan siapapun yang menghormati manusia lain,  maka akan dihormati oleh seluruh alam.  

Sebagai pengayom,  manusia memiliki ruang kesadaran untuk berbagi dan meneguhkan gandengan tangannya.  Wa i'tasimu bihablillahi jami'a.  Bergandengan tanganlah kalian dengan tali kasih dariNya.  Karena prinsip bercerai berai bukanlah prinsip sosial. Melainkan prinsip kerakusan.  

Lebih jauh lagi,  manusia dengan organisasinya tentu menjadi kumpulan pengayoman.  Memberikan rasa aman bagi siapapun baik di dalam maupun di luar organisasinya.  Kepentingannya bukan perut dan sepiring nasi,  tetapi prinsip mangan ora mangan sing penting kumpul.  Karena setiap berkumpul pasti bisa makan bersama-sama. 

Lebih luas lagi adalah pemerintah,  pemimpin,  pengambil kebijakan dan lain sebagainya.  Masyarakat yang berada di bawah naunganya harus menjadi tanggung jawabnya.  Rasa aman dan sejahtera. 

Rakyat tidak menuntut bla bla bla,  mereka hanya menuntut hak sebagai warga,  masyarakat dan manusia.  Hak hidup,  hak mendapatkan pekerjaan,  hak berkeluarga,  hak beragama dan pendidikan adalah hak secara fitrah yang dimiliki manusia, khususnya rakyat. 

Oleh sebab itu,  sebagus dan sebesar apapun janji para pejabat,  biasanya dianggap biasa saja,  selama mereka belum menuntaskan janjinya.  Lah,  rakyat saja bersikap biasa saja apalagi Tuhan.  Namun ketika rakyat sudah resisten,  maka Potensi Tuhan nuga resisten terhadap kesewenangan juga besar.  

Oleh karena itu,  penuhilah hak rakyat,  maka mereka akan menjadi pepohonan yang menaungi,  yang memberikan manfaat dan rasa nyaman.  Dari freepot,  wadas,  kanjuruhan,  kepulauan riau,  dan tragedi kemanusiaan serta agraria lainnya adalah pertanda.  Bahwa manusia perlu belajar untuk menjadi pepohonan.  

Posting Komentar

0 Komentar