Berdaya dan Berbudaya

Kebudayaan selalu menjadi warna dalam berbagai aspek kehidupan. Warisan leluhur yang ditransformasikan dalam pembangunan yang berkelanjutan memiliki dampak resolusi atas problematika global yang terjadi. Dari problem iklim, konservatisme agama, industrialisasi pendidikan sampai pada ekonomi global. Karena warisan leluhur memiliki daya transformasi untuk memahami keanekaragaman hayati dan memberikan kontribusi terhadap berbagai strategi resolusi atas berbagai problem sosial secara luas.

Konservasi atas kekayaan budaya adalah bagian dari menjaga warisan leluhur. Untuk menjaga itu semua maka perlu adanya pengenalan kepada khalayak luas, baik melalui riset ataupun pemberdayaan. Hal ini tentu sejalan dengan Permendikbud No. 10 Tahun 2014 tentang pedoman pelestarian tradisi, di mana pelestarian tradisi harus sesuai dengan kewenangannya dan diberikan kepada wilayah atau pemerintah daerah masing-masing. 

Pengenalan masyarakat adat, menjaga tempat-tempat suci, peninggalan yang berupa pusaka, pengobatan tradisional, candi, petilasan dan lain sebagainya akan memberi dampak terhadap perkembangan manusia dalam aspek ekonomi dan sosial. Karena dengan upaya konservasi kekayaan budaya baik yang benda maupun tak benda akan menjadi dasar untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan solidaritas dan keadilan sosial.

Bagaimana kita mengetahui warisan leluhur jika tanpa adanya penelitian atau memanfaatkan berbagai kebudayan dalam ruang-ruang komunikasi atau - bahkan mengekspresikannya dalam berbagai aspek kehidupan sehingga menjadi bentuk keragaman budaya dunia yang tampak, baik dalam bentuk moralitas, spiritualitas atau integritas.  

Hal ini dapat memberikan kemajuan industri budaya dan kreatif, sehingga berdampak pada ekonomi kreatif. Dampaknya adalah pada pelaku seni dan pegiat kebudayaan yang mewakafkan dirinya dalam ruang-ruang kebudayaan. Maka wajar ketika identitas budayawan itu melekat dalam diri seseorang yang memiliki kesadaran akan konservasi, inovasi dan penyelarasan warisan leluhur dalam rangkaian kehidupan.



Prinsip dasar berbudaya selanjutnya adalah tentang bagaimana membaca peluang teknologi digital sebagai bentuk penyebarluasan dan perlindungan pada sisi yang lain. Kita sebagai manusia yang erat dengan kebudayaan tentu harus menyadari manfaat dan peluang dengan adanya teknologi digital. Manfaat yang tampak adalah menyebarluaskan nilai-nilai kebudayaan dan bentuk kearifan, bahkan kreativitasnya dalam ruang-ruang yang inklusif karena keberagaman dalam ruang-ruang global.

Manfaat yang lain adalah membangun ekosistem digital yang didasarkan pada prinsip inklusivitas, kesetaraan, aksesibilitas, kepercayaan, keragaman dan keberlanjutan. Sehingga budaya atau produk kebudayaan itu memiliki kemajuan yang lebih dan berdampak pada masyarakat luas, pun secara tidak langsung dapat menjaga pelestarian nilai-nilai kebudayaan. 

Ini menjadi bagian dari kerjasama dan dialog lintas sektoral antara pemangku kebijakan dengan pemangku warisan budaya dan pengelolanya. Yang mana warisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan itu dapat mempengaruhi kebijakan atas tindakan-tindakan transnasional atas kejahatan budaya. Oleh sebab itu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah bagian dari dasar prinsipal atas pentingnya menggali nilai-nilai warisan leluhur yang berupa kebudayaan.

Oleh karenanya berdaya dan berbudaya adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga warisan leluhur yang berupa nilai atau benda sekalipun agar dapat mempengaruhi pola interaksi sosial dalam berbagai ruang. Karena wilayah sosial yang begitu luas, maka kebudayaan menjadi ruang yang luas untuk mendayagunakan kemanusiaan kita dalam berbagai aspek kehidupan, dari yang paling dasar sampai yang paling tinggi.

Posting Komentar

0 Komentar